ATSAR NABI SAW
Selasa, 10 Ogos 2010
AHLAN WASAHLAN YA RAMADHAN
Selamat berpuasa & semoga Allah mengampuni kesemua dosa2 kita selepas mengharungi bulan al -mubarak ini. Semoga kita beroleh taqwa & rahmatNya . Amin Ya Rabbul A'lamin
Selasa, 22 Jun 2010
Keutamaan Istighfar dan Tata Caranya
Ditulis oleh Ustadz Ali Halim (www.pesantrenvirtual.com)
Manusia adalah makhluk yang lemah, adakalanya ia sering berbuat khilaf dan dosa tanpa disadarinya,namun sebaik baiknya orang yang berbuat dosa adalah yang selalu memohon ampunan atas segala dosa yang ia lakukan.Istighfar merupakan salah satu jalan tuk memohon ampunan_NYA. Istighfar mempunyai kedudukan yang tinggi dalam diri seorang hamba, bahkan allah memadukannya dengan iman ketika berbicara tentang kaum kuffar Mekah Al-Kahf 55:
Manusia adalah makhluk yang lemah, adakalanya ia sering
berbuat khilaf dan dosa tanpa disadarinya,namun sebaik baiknya orang
yang berbuat dosa adalah yang selalu memohon ampunan atas segala
dosa yang ia lakukan.Istighfar merupakan salah satu jalan tuk
memohon ampunan_NYA. Istighfar mempunyai kedudukan yang tinggi
dalam diri seorang hamba, bahkan allah memadukannya dengan iman
ketika berbicara tentang kaum kuffar Mekah Al-Kahf 55:
وَمَا مَنَعَ النَّاسَ أَنْ يُؤْمِنُوا إِذْ جَاءَهُمْ الْهُدَى وَيَسْتَغْفِرُوا
رَبَّهُمْ إِلَّا أَنْ تَأْتِيَهُمْ
سُنَّةُ الْأَوَّلِينَ أَوْ يَأْتِيَهُمْ الْعَذَابُ قُبُلًا (الكهف55َ(
"Dan tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata".
MAKNA ISTIGHFAR
Istighfar dalam pengertian bahasa adalah memohon ampunan atas segala dosa yang dilakukan oleh seorang hamba dengan upaya untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.Hal ini dapat dilakukan baik dengan perkataan maupun perbuatan, beberapa ulama mengungkapkan istighfar berasal dari kata "alghafar" yang berarti "as-
satr /menutup" untuk itu dinamakan istighfar karena mengandung ma'na
menutupi sebagaimana firman Allah :
وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
(التغابن14)
"Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" At-taghabun 14.
Sedangkan dalam alqur'an istighfar mempunyai beberapa pengertian diantaranya:
1. Al-Islam: Para Ahli Tafsir seperti Mujahid dan `Akramah
mengartikannya demikian berdasarkan pada ayat yang berbunyi:
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ
مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun" Al-Anfal 33.
2. Doa: Ulama yang lain mengartikannya dengan do'a, setiap do'a yang berisikan permohonan ampunan disebut istigfar,antara do'a dan istighfar mempunyai kekhususan dan keumuman, Istighfar menjadi khusus jika dilakukan dengan perbuatan (al-istighfar bil a'maal) sebagaimana do'a menjadi khusus jika berisikan bukan permohonan
ampunan.
3. Taubat: Banyak diantara kita mengartikan Istighfar dengan
taubat,sperti diatas keduanya mempunyai kekhususan dan keumuman.Istighfar : Memohon ampunan dan perlindungan dari perbuatan dosa dimasa lampau. Taubat : Kembali dan memohan perlidungan dari perbuatan dosa yang sama dimasa yang akan datang.Ibnul Qoyyim berpendapat Istighfar dua bagian, Istighfar mufrad dan Istighfar
yang diiringi dangan Taubat(maqrun). Pertama seperti ungkapan Nabi Nuh terhadap kaumnya,
َفقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (نوح10 )
maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, - sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun", Nuh:10. Yang kedua seperti firman Allah:
" وَأَنْ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا
حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى
وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ
عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ
"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat", Hud: 3.
HUKUM ISTIGHFAR
Istighfar merupakan suatu ibadah yang mulia dan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt,baik hal tersebut untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.Bagaimakah kedudukan hokum Istighfar itu sendiri?
1. Mandub. Hukum istighfar pada asalnya adalah mandub/sunnah, berdasarkan dalil al-Qur'an dalam surat Al-Muzammil 20.
وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Dalam ayat tersebut terkandung makna mandub/sunnah,karena seseorang beristighfar bukan hanya karena ia melakukan maksiat/dosa,namun bisa jadi beristighfar untuk dirinya sendiri,kedua orangtuanya,anak- anaknya ataupun untuk kaum muslimin baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup."
2. Wajib. Istighfar yang dilakuan setelah berbuat dosa,seorang hamba diwajibkan untuk segera beristighfar jika ia berbuat hal yang dilarang oleh Allah Swt.
3. Makruh, Seperti beristighfar dibelakang jenazah,karena memang tidak ada sanadnya dan Rasulullah tidak menganjurkannya,Yang dianjurkannya adalah beristighfar bagi mayit ketika sholat jenazah dan setelah pemakamannya.
4. Haram, Seperti beristighfar untuk orang kafir, Istighfar bagi mereka tidak ada manfaatnya sama sekali,disebabkan oleh kekufuran dan kefasikannya,walaupun ia saudara dekat kita, berdasarkan dalil dalam alqur'an yang berbunyi:
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ
وَلَوْ كَانُوا أُوْلِي قُرْبَى
مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ (التوبة113)
وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ
إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ إِلَّا عَنْ مَوْعِدَةٍ وَعَدَهَا إِيَّاهُ فَلَمَّا
تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلَّهِ تَبَرَّأَ
مِنْهُ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَأَوَّاهٌ حَلِيمٌ (التوبة114) "
"Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam. Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah)
untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun".At-Taubah 113-114 dan juga dalil lain yang
berbunyi:
سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَاسْتَغْفَرْتَ لَهُمْ أَمْ لَمْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ لَنْ
يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ
لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ (المنافقون6)
"Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik". al-Munaafiqun 6.
Istighfar merupakan amalan yang mulia dan senantiasa dilakukan oleh para rasul dan waliyullah,berikut beberapa kemulian istighfar :
1. Pujian Allah terhadap Al-Mustaghfirin (mereka yg selalu beristighfar), Allah Swt memuji mereka sebagaimana termaktub dalam firmannya:
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ
وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ (آل عمران
17)
(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur"Ali-`Imron 17, dan
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (الذاريات18)
"Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar"Adz Dzariyaat 18. "Ashar" adalah bentuk plural "Sahr" yang berarti sepertiga malam,waktu ini dikhususkan dengan istighfar, karena berdo'a diwaktu tersebut amat sangat mustajab.
2. Nabi Muhammad Saw selalu melakukannya, Sebagaimana yang kita ketahui dari sirahnya Rasulullah selalu melakukan perbuatan yang terbaik(afdhal) sekaligus juga selalu mudawamah (kontinuitas) dalam mengerjakannya, Istighfar salah satu amalan yang selalu dilakukan oleh Rasullullah, Dalam hadist Rasullullah bersabda: Demi Allah Aku beristighfar dan bertaubat kepada-NYA seratus kali dalam sehari. HR. Bukhari. Jika Rasullulah Saw yang ma'shum dan dosanya sudah diampuni baik dimasa lalu maupun di masa akan datang selalu beristighfar seratus kali dalam sehari, bagaimana dengan kita….?
3. Istighfar merupakan syiar para Anbiyaullah,tidak ada seorang nabipun yang tidak beristighfar dan selalu mengajak umatnya untuk beristighfar, Nabi Adam As dan Siti Hawa beristighfar atas dosa yang telah mereka perbuat, Firman Allah Surat Al-`Araf 23:
Keduanya berkata:
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا
لَنَكُونَنَّ مِنْ الْخَاسِرِينَ
(الأعراف23)
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi".
4. Istighfar merupakan asas ubudiyah,Ketika seorang hamba beristighfar ia akan merasakan betapa hina dan rendah dirinya, akan selalu merasakan bahwasanya ia tidaklah ada apa-apanya dibanding Sang Khalik dan amat sangat membutuhkan-NYA dalam mengarungi bahtera kehidupan. Maka dianjurkan dalam beristighfar untuk merendahkan
diri, ikhlas kepada-NYA dan tentunya istighfar tersebut tidak hanya sekedar terucap dengan bibir saja namun hatipun harus digerakkan.
5. Dalam Istighfar ada maslahah yang tidak diketahui oleh seorang hamba,para ulama salaf berkata, dosa seorang hamba bisa membawanya kesurga,dan amal seorang hamba bisa membawanya ke neraka, mereka berkata: Bagaimana hal ini bisa terjadi?ketika seorang hamba berbuat dosa,setiapkali mengingatnya ia menangis,menyesal dan
akhirnya bertobat dan beristighfar,tunduk kepada-NYA berusaha melakukan perbuatan baik tanpa mengulangi lagi dosa tersebut,maka ia
akan mendapatkan rahmat-NYA dan masuk surga,sebaliknya ketika ia
berbuat baik,kemudian riya',sombong,ta'jub atas pujian orang
kepadanya,maka ia akan mendapat kemurkaan Allah dan akhirnya masuk
neraka. Tanda-tanda kebahagian adlah menjadikan perbuatan baik
berada dibelkang punggungya dan perbuatan dosa didepan pelupuk mata
sebaliknya tanda-tanda kesengsaraan adalah menjadikan perbuatan baik
dipelupuk mata dan kejelekannya dibelakang punggungnya. Alangkah
beruntungnya seseorang yang sibuk dengan aibnya sendiri dan
memperbaikinya serta melupakan aib orang lain
BENTUK ISTIGHFAR
Istighfar mempunyai beberapa shighah/bentuk,setiap shighah
yang dipakai akan mendapatkan pahala,shighah tersebut diantaranya
adalah:
1. اللهم أنت ربي لاإله إلا أنت خلقتني, وأنا عبدك,وأنا علي عهدك
ووعدك مااستطعت, أعوذبك من شر ماصنعت,أبوء بنعمتك علي, وأبوء
بذنبي,فاغفرلي, فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت
2. أستغفرالله الذي لاإله إلا هو وأتوب إليه
3. رب اغفرلي وتب علي إنك أنت التواب الرحيم
4. سبحان الله و بحمده و أتوب إليه
5. أستغفرالله, أستغفرالله
6. اللهم اغفرلي
7. غفرانك,غفرانك
8. أستغفرالله الذي لاإله إلاهو الحي القيوم, وأتوب إليه
Jika diperuntukkan untuk orang lain :
9. رب اغفرلي ولوالدي, ربنااغفرلنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان
ولا تجعل في قلوبناغلا للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم
FAEDAH ISTIGHFAR
Istighfar mempunyai banyak faedah baik didunia maupun diakahirat,faedah tersebut ada yang memanag langsung kita rasakan dan ada juga yang diakhirkan oleh Allah SWT sampai hari kiamat, diantaranya:
1. Menghapus dosa,Istighfar menghapus dosa sebagimana api membakar kayu bakar,yang dimaksud disini adalah istighfar dalam artian taubat.Allah berfirman: "Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang"An-Nisa 110
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرْ اللَّهَ يَجِدْ
اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
(النساء110)
Dalam hadist qudsi allah berfirman : "Wahai Hamba-hamba- KU,Sesungguhnya kalian selalu berbuat dosa mala dan siang , dan AKU mengampuni semuanya,jika kalian mohon ampunan kepada-KU,Aku akan mengampuni"
2. Akan mendapatkan rasa aman dari azab baik secar khusus maupun umum,Istighfar mengangkat azab bagi umat baik individu maupun kolektif,yang disebakan oleh dosa yang dilakukan,jika beristighfar dan beriman, Allah akan mengnampuninya, sesuai firman Allah SWT:
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ
مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
(الأنفال33)
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun ", al-Anfal:33
3. Kenikmatan yang baik, Allah akan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang selalu beristighfar,mereka mendapatkan rasa aman, damai dan ketenangan jiwa,Allah berfirman:
وَأَنْ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا
حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ
كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ
يَوْمٍ كَبِيرٍ (هود3)
"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat". Huud:3
4. Istighfar sebab turunnya hujan,salah satu sebab turunnya hujan adalah banyaknya kita beristighfar, Allah berfirman:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (نوح10) يُرْسِلْ
السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
(نوح11)
maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, - sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat", Nuh:10-11
5. Istighfar sebab bertambahnya kekuatan,Istighfar mampu menyuntikkan kekuatan bagi jasmani dan rohani,dan dengannya mampu menanggung beban,Allah berfirman:
وَيَاقَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلْ السَّمَاءَ
عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ
قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ (هود52)
Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." Hud :52
6. Menghilangkan kesusahan dan memudahkan rezeki,dengan istighfar segala keluh kesah akan sirna dan rezeki akan datang secara tak terduga,sebagaimana Sabda Rasulullah: Barang siapa yang selalu beristighfar,maka Allah akan menjadikan keluh kesah, kegembiaran,kesempitan menjadi keleluasaan HR.Ahmad & Abu Daud.
Banyak faedah yang didapatkan dari istighfar, tentunya semakin sering kita beristighfar semakin dekat kita kepada Sang Khalik,hal tersebut hendaknya dilakukan secara mudawamah terus menerus tanpa henti.Sesungguhnya kita adalah makhluk yang lemah kita membutuhkan istighfar sebagaimana makan dan minum.Istighfar melepaskan hamba
dari perbuatan yang makruh menjadi mahbub (yang dicintai),yang kurang menjadi lebih sempurna,mengangkatnya ke derajat yang lebih tinggi/sempurna. Wallahu a'lam.
Manusia adalah makhluk yang lemah, adakalanya ia sering berbuat khilaf dan dosa tanpa disadarinya,namun sebaik baiknya orang yang berbuat dosa adalah yang selalu memohon ampunan atas segala dosa yang ia lakukan.Istighfar merupakan salah satu jalan tuk memohon ampunan_NYA. Istighfar mempunyai kedudukan yang tinggi dalam diri seorang hamba, bahkan allah memadukannya dengan iman ketika berbicara tentang kaum kuffar Mekah Al-Kahf 55:
Manusia adalah makhluk yang lemah, adakalanya ia sering
berbuat khilaf dan dosa tanpa disadarinya,namun sebaik baiknya orang
yang berbuat dosa adalah yang selalu memohon ampunan atas segala
dosa yang ia lakukan.Istighfar merupakan salah satu jalan tuk
memohon ampunan_NYA. Istighfar mempunyai kedudukan yang tinggi
dalam diri seorang hamba, bahkan allah memadukannya dengan iman
ketika berbicara tentang kaum kuffar Mekah Al-Kahf 55:
وَمَا مَنَعَ النَّاسَ أَنْ يُؤْمِنُوا إِذْ جَاءَهُمْ الْهُدَى وَيَسْتَغْفِرُوا
رَبَّهُمْ إِلَّا أَنْ تَأْتِيَهُمْ
سُنَّةُ الْأَوَّلِينَ أَوْ يَأْتِيَهُمْ الْعَذَابُ قُبُلًا (الكهف55َ(
"Dan tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata".
MAKNA ISTIGHFAR
Istighfar dalam pengertian bahasa adalah memohon ampunan atas segala dosa yang dilakukan oleh seorang hamba dengan upaya untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.Hal ini dapat dilakukan baik dengan perkataan maupun perbuatan, beberapa ulama mengungkapkan istighfar berasal dari kata "alghafar" yang berarti "as-
satr /menutup" untuk itu dinamakan istighfar karena mengandung ma'na
menutupi sebagaimana firman Allah :
وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
(التغابن14)
"Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" At-taghabun 14.
Sedangkan dalam alqur'an istighfar mempunyai beberapa pengertian diantaranya:
1. Al-Islam: Para Ahli Tafsir seperti Mujahid dan `Akramah
mengartikannya demikian berdasarkan pada ayat yang berbunyi:
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ
مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun" Al-Anfal 33.
2. Doa: Ulama yang lain mengartikannya dengan do'a, setiap do'a yang berisikan permohonan ampunan disebut istigfar,antara do'a dan istighfar mempunyai kekhususan dan keumuman, Istighfar menjadi khusus jika dilakukan dengan perbuatan (al-istighfar bil a'maal) sebagaimana do'a menjadi khusus jika berisikan bukan permohonan
ampunan.
3. Taubat: Banyak diantara kita mengartikan Istighfar dengan
taubat,sperti diatas keduanya mempunyai kekhususan dan keumuman.Istighfar : Memohon ampunan dan perlindungan dari perbuatan dosa dimasa lampau. Taubat : Kembali dan memohan perlidungan dari perbuatan dosa yang sama dimasa yang akan datang.Ibnul Qoyyim berpendapat Istighfar dua bagian, Istighfar mufrad dan Istighfar
yang diiringi dangan Taubat(maqrun). Pertama seperti ungkapan Nabi Nuh terhadap kaumnya,
َفقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (نوح10 )
maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, - sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun", Nuh:10. Yang kedua seperti firman Allah:
" وَأَنْ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا
حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى
وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ
عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ
"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat", Hud: 3.
HUKUM ISTIGHFAR
Istighfar merupakan suatu ibadah yang mulia dan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt,baik hal tersebut untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.Bagaimakah kedudukan hokum Istighfar itu sendiri?
1. Mandub. Hukum istighfar pada asalnya adalah mandub/sunnah, berdasarkan dalil al-Qur'an dalam surat Al-Muzammil 20.
وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Dalam ayat tersebut terkandung makna mandub/sunnah,karena seseorang beristighfar bukan hanya karena ia melakukan maksiat/dosa,namun bisa jadi beristighfar untuk dirinya sendiri,kedua orangtuanya,anak- anaknya ataupun untuk kaum muslimin baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup."
2. Wajib. Istighfar yang dilakuan setelah berbuat dosa,seorang hamba diwajibkan untuk segera beristighfar jika ia berbuat hal yang dilarang oleh Allah Swt.
3. Makruh, Seperti beristighfar dibelakang jenazah,karena memang tidak ada sanadnya dan Rasulullah tidak menganjurkannya,Yang dianjurkannya adalah beristighfar bagi mayit ketika sholat jenazah dan setelah pemakamannya.
4. Haram, Seperti beristighfar untuk orang kafir, Istighfar bagi mereka tidak ada manfaatnya sama sekali,disebabkan oleh kekufuran dan kefasikannya,walaupun ia saudara dekat kita, berdasarkan dalil dalam alqur'an yang berbunyi:
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ
وَلَوْ كَانُوا أُوْلِي قُرْبَى
مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ (التوبة113)
وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ
إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ إِلَّا عَنْ مَوْعِدَةٍ وَعَدَهَا إِيَّاهُ فَلَمَّا
تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلَّهِ تَبَرَّأَ
مِنْهُ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَأَوَّاهٌ حَلِيمٌ (التوبة114) "
"Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam. Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah)
untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun".At-Taubah 113-114 dan juga dalil lain yang
berbunyi:
سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَاسْتَغْفَرْتَ لَهُمْ أَمْ لَمْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ لَنْ
يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ
لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ (المنافقون6)
"Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik". al-Munaafiqun 6.
Istighfar merupakan amalan yang mulia dan senantiasa dilakukan oleh para rasul dan waliyullah,berikut beberapa kemulian istighfar :
1. Pujian Allah terhadap Al-Mustaghfirin (mereka yg selalu beristighfar), Allah Swt memuji mereka sebagaimana termaktub dalam firmannya:
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ
وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ (آل عمران
17)
(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur"Ali-`Imron 17, dan
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (الذاريات18)
"Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar"Adz Dzariyaat 18. "Ashar" adalah bentuk plural "Sahr" yang berarti sepertiga malam,waktu ini dikhususkan dengan istighfar, karena berdo'a diwaktu tersebut amat sangat mustajab.
2. Nabi Muhammad Saw selalu melakukannya, Sebagaimana yang kita ketahui dari sirahnya Rasulullah selalu melakukan perbuatan yang terbaik(afdhal) sekaligus juga selalu mudawamah (kontinuitas) dalam mengerjakannya, Istighfar salah satu amalan yang selalu dilakukan oleh Rasullullah, Dalam hadist Rasullullah bersabda: Demi Allah Aku beristighfar dan bertaubat kepada-NYA seratus kali dalam sehari. HR. Bukhari. Jika Rasullulah Saw yang ma'shum dan dosanya sudah diampuni baik dimasa lalu maupun di masa akan datang selalu beristighfar seratus kali dalam sehari, bagaimana dengan kita….?
3. Istighfar merupakan syiar para Anbiyaullah,tidak ada seorang nabipun yang tidak beristighfar dan selalu mengajak umatnya untuk beristighfar, Nabi Adam As dan Siti Hawa beristighfar atas dosa yang telah mereka perbuat, Firman Allah Surat Al-`Araf 23:
Keduanya berkata:
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا
لَنَكُونَنَّ مِنْ الْخَاسِرِينَ
(الأعراف23)
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi".
4. Istighfar merupakan asas ubudiyah,Ketika seorang hamba beristighfar ia akan merasakan betapa hina dan rendah dirinya, akan selalu merasakan bahwasanya ia tidaklah ada apa-apanya dibanding Sang Khalik dan amat sangat membutuhkan-NYA dalam mengarungi bahtera kehidupan. Maka dianjurkan dalam beristighfar untuk merendahkan
diri, ikhlas kepada-NYA dan tentunya istighfar tersebut tidak hanya sekedar terucap dengan bibir saja namun hatipun harus digerakkan.
5. Dalam Istighfar ada maslahah yang tidak diketahui oleh seorang hamba,para ulama salaf berkata, dosa seorang hamba bisa membawanya kesurga,dan amal seorang hamba bisa membawanya ke neraka, mereka berkata: Bagaimana hal ini bisa terjadi?ketika seorang hamba berbuat dosa,setiapkali mengingatnya ia menangis,menyesal dan
akhirnya bertobat dan beristighfar,tunduk kepada-NYA berusaha melakukan perbuatan baik tanpa mengulangi lagi dosa tersebut,maka ia
akan mendapatkan rahmat-NYA dan masuk surga,sebaliknya ketika ia
berbuat baik,kemudian riya',sombong,ta'jub atas pujian orang
kepadanya,maka ia akan mendapat kemurkaan Allah dan akhirnya masuk
neraka. Tanda-tanda kebahagian adlah menjadikan perbuatan baik
berada dibelkang punggungya dan perbuatan dosa didepan pelupuk mata
sebaliknya tanda-tanda kesengsaraan adalah menjadikan perbuatan baik
dipelupuk mata dan kejelekannya dibelakang punggungnya. Alangkah
beruntungnya seseorang yang sibuk dengan aibnya sendiri dan
memperbaikinya serta melupakan aib orang lain
BENTUK ISTIGHFAR
Istighfar mempunyai beberapa shighah/bentuk,setiap shighah
yang dipakai akan mendapatkan pahala,shighah tersebut diantaranya
adalah:
1. اللهم أنت ربي لاإله إلا أنت خلقتني, وأنا عبدك,وأنا علي عهدك
ووعدك مااستطعت, أعوذبك من شر ماصنعت,أبوء بنعمتك علي, وأبوء
بذنبي,فاغفرلي, فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت
2. أستغفرالله الذي لاإله إلا هو وأتوب إليه
3. رب اغفرلي وتب علي إنك أنت التواب الرحيم
4. سبحان الله و بحمده و أتوب إليه
5. أستغفرالله, أستغفرالله
6. اللهم اغفرلي
7. غفرانك,غفرانك
8. أستغفرالله الذي لاإله إلاهو الحي القيوم, وأتوب إليه
Jika diperuntukkan untuk orang lain :
9. رب اغفرلي ولوالدي, ربنااغفرلنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان
ولا تجعل في قلوبناغلا للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم
FAEDAH ISTIGHFAR
Istighfar mempunyai banyak faedah baik didunia maupun diakahirat,faedah tersebut ada yang memanag langsung kita rasakan dan ada juga yang diakhirkan oleh Allah SWT sampai hari kiamat, diantaranya:
1. Menghapus dosa,Istighfar menghapus dosa sebagimana api membakar kayu bakar,yang dimaksud disini adalah istighfar dalam artian taubat.Allah berfirman: "Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang"An-Nisa 110
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرْ اللَّهَ يَجِدْ
اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
(النساء110)
Dalam hadist qudsi allah berfirman : "Wahai Hamba-hamba- KU,Sesungguhnya kalian selalu berbuat dosa mala dan siang , dan AKU mengampuni semuanya,jika kalian mohon ampunan kepada-KU,Aku akan mengampuni"
2. Akan mendapatkan rasa aman dari azab baik secar khusus maupun umum,Istighfar mengangkat azab bagi umat baik individu maupun kolektif,yang disebakan oleh dosa yang dilakukan,jika beristighfar dan beriman, Allah akan mengnampuninya, sesuai firman Allah SWT:
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ
مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
(الأنفال33)
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun ", al-Anfal:33
3. Kenikmatan yang baik, Allah akan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang selalu beristighfar,mereka mendapatkan rasa aman, damai dan ketenangan jiwa,Allah berfirman:
وَأَنْ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا
حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ
كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ
يَوْمٍ كَبِيرٍ (هود3)
"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat". Huud:3
4. Istighfar sebab turunnya hujan,salah satu sebab turunnya hujan adalah banyaknya kita beristighfar, Allah berfirman:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (نوح10) يُرْسِلْ
السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
(نوح11)
maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, - sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat", Nuh:10-11
5. Istighfar sebab bertambahnya kekuatan,Istighfar mampu menyuntikkan kekuatan bagi jasmani dan rohani,dan dengannya mampu menanggung beban,Allah berfirman:
وَيَاقَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلْ السَّمَاءَ
عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ
قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ (هود52)
Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." Hud :52
6. Menghilangkan kesusahan dan memudahkan rezeki,dengan istighfar segala keluh kesah akan sirna dan rezeki akan datang secara tak terduga,sebagaimana Sabda Rasulullah: Barang siapa yang selalu beristighfar,maka Allah akan menjadikan keluh kesah, kegembiaran,kesempitan menjadi keleluasaan HR.Ahmad & Abu Daud.
Banyak faedah yang didapatkan dari istighfar, tentunya semakin sering kita beristighfar semakin dekat kita kepada Sang Khalik,hal tersebut hendaknya dilakukan secara mudawamah terus menerus tanpa henti.Sesungguhnya kita adalah makhluk yang lemah kita membutuhkan istighfar sebagaimana makan dan minum.Istighfar melepaskan hamba
dari perbuatan yang makruh menjadi mahbub (yang dicintai),yang kurang menjadi lebih sempurna,mengangkatnya ke derajat yang lebih tinggi/sempurna. Wallahu a'lam.
Selasa, 25 Mei 2010
GANDAAN PAHALA SEDEKAH
Allah asy-Syakur yang dengan kemurahanNya sentiasa memberi balasan yang berganda-ganda bagi setiap amalan hambaNya. Allah SWT juga telah menjadikan berbagai cara dan jalan agar hamba-hambaNya boleh menggandakan saham akhirat mereka. Oleh itu, kita selaku hamba yang dhoif lagi banyak dosa dan taqsir hendaklah sentiasa mencari-cari jalan agar amalan kebajikan kita dapat digandakan ganjarannya di akhirat nanti. Jangan hanya tahu mencari-cari jalan menggandakan saham - saham duniawi tetapi mengabaikan bekalan untuk kehidupan yang kekal abadi di akhirat. Imam as-Sayuthi RHM menjelaskan bahawa sedekah seseorang boleh digandakan ganjarannya seperti berikut:-
Sedekah yang diberi balasan 10 kali ganda - pemberian yang diberikan kepada orang yang sihat tubuh badannya serta tidak berhajat kepada sedekah.
Sedekah yang diberi balasan 90 kali ganda - pemberian yang diberikan kepada orang buta dan orang yang terkena musibah (yakni yang perlukan bantuan).
Sedekah yang diberi balasan 900 kali ganda - pemberian yang diberikan kepada kerabat yang berhajat.
Sedekah yang diberi balasan 100,000 kali ganda - pemberian yang diberikan kepada ibubapa.
Sedekah yang diberi balasan 900,000 kali ganda - pemberian yang diberikan kepada orang alim atau faqih.
Inilah formula untuk menggandakan pahala setiap pemberian kita. Moga dimanfaatkan, jangan hanya pemurah dengan rakan - rakan tetapi kedekut dengan ibubapa sendiri. Hari-hari belanja kawan makan, tetapi ibubapa sendiri seposen haram pun tak merasa titik peluh kita .... Allahu ... Allah.
WALLAHU'ALAM
Sedekah yang diberi balasan 10 kali ganda - pemberian yang diberikan kepada orang yang sihat tubuh badannya serta tidak berhajat kepada sedekah.
Sedekah yang diberi balasan 90 kali ganda - pemberian yang diberikan kepada orang buta dan orang yang terkena musibah (yakni yang perlukan bantuan).
Sedekah yang diberi balasan 900 kali ganda - pemberian yang diberikan kepada kerabat yang berhajat.
Sedekah yang diberi balasan 100,000 kali ganda - pemberian yang diberikan kepada ibubapa.
Sedekah yang diberi balasan 900,000 kali ganda - pemberian yang diberikan kepada orang alim atau faqih.
Inilah formula untuk menggandakan pahala setiap pemberian kita. Moga dimanfaatkan, jangan hanya pemurah dengan rakan - rakan tetapi kedekut dengan ibubapa sendiri. Hari-hari belanja kawan makan, tetapi ibubapa sendiri seposen haram pun tak merasa titik peluh kita .... Allahu ... Allah.
WALLAHU'ALAM
Isnin, 24 Mei 2010
NOTIS PEMBERITAHUAN
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah & Penyayang,Serta Salam & Salawat ke atas junjungan mulia Rasulullah SAW , saya telah menerbitkan blog perubatan "http://darulikhtiar.blogspot.com" , untuk informasi perubatan & rawatan Islam diambil sempena nama klinik saya Pusat Rawatan Alternatif Darul Ikhtiar. Para pembaca boleh mendapatkan informasi & terdapat sebarang kemusykilan & pertanyaan , boleh menziarahi blog ini. Semoga Allah merahmati kita . Amin Ya Rabil Izzati.
Khamis, 13 Mei 2010
Kelebihan Zikir Kepada Allah
Allah Yang Maha Besar selalu mengingatkan kita di dalam kitab-Nya Al-Quran Al-Karim supaya berzikirillah seperti berikut:
“Dan sebutlah nama Tuhanmu pada waktu pagi dan petang, dan pada sebahagian dari malam, maka sujudlah kepadaNya dan bertasbihlah kepadaNya pada bahagian yang panjang di malam hari.” Surah 76: Al Insan, Ayat 25 & 26
“Dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak meninggikan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” Surah 7: Al A’raf, Ayat 205
“Orang-orang yang mengingati Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” Surah 3: Al Imran Ayat 191
“Sesungguhnya Aku lah Allah, tidak ada Tuhan selainKu, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku.” Surah 20 Ta Ha Ayat 14
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.” Surah 33: Al Ahzab Ayat 21
Dari Bukhari, Muslim, Tirmidhi dan Ibn Majah, diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a: Rasulullah s.a.w bersabda: Allah s.w.t berfirman: Aku adalah berdasarkan kepada sangkaan hambaKu terhadapKu. Aku bersamanya ketika dia mengingatiKu. Apabila dia mengingatiKu dalam dirinya, nescaya aku juga akan mengingatinya dalam diriKu. Apabila dia mengingatiKu di majlis, nescaya Aku juga akan mengingatinya di dalam suatu majlis yang lebih baik daripada mereka. Apabila dia mendekatiKu dalam jarak sejengkal, nescaya Aku akan mendekatinya dengan jarak sehasta. Apabila dia mendekatiKu sehasta, nescaya Aku akan mendekatinya dengan jarak sedepa. Apabila dia datang kepadaKu dalam keadaan berjalan seperti biasa, nescaya Aku akan datang kepadanya seperti berlari-lari anak.
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Nabi s.a.w bersabda: Sesungguhnya Allah s.w.t Yang Maha Memberkati lagi Maha Tinggi memiliki para Malaikat yang mempunyai kelebihan yang diberikan oleh Allah s.w.t. Para Malaikat selalu mengelilingi bumi. Para Malaikat sentiasa memerhati majlis-majlis zikir. Apabila mereka dapati ada satu majlis yang dipenuhi dengan zikir, mereka turut mengikuti majlis tersebut di mana mereka akan melingkunginya dengan sayap-sayap mereka sehinggalah memenuhi ruangan antara orang yang menghadiri majlis zikir tersebut dan langit. Apabila orang ramai yang hadir dalam majlis tersebut beredar, para malikat naik ke langit.
Allah s.w.t bertanya para malaikat meskipun Allah mengetahui pergerakan mereka: “Dari mana kamu datang?”
Malaikat menjawab: “
Kami datang dari tempat hamba-hambaMu di dunia. Mereka bertasbih,bertakbir, bertahlil, bertahmid serta berdoa memohon dari-Mu.”
Allah s.w.t berfirman:
“Apakah yang mereka pohonkan.?”
Para Malaikat menjawab:
“Mereka memohon Syurga dari-Mu.”
Allah berfirman:
“Apakah mereka pernah melihat Syurga-Ku?”
Para Malaikat menjawab:
“Belum, wahai Tuhan.”
Allah berfirman:
“Bagaimanakah agarnya akan terjadi seandainya mereka dapat melihat Syurga-Ku?”
Malaikat berkata lagi:
“Mereka juga memohon daripada-Mu perlindungan.”
Allah berfirman:
“Mereka pohon perlindungan-Ku dari apa?”
Malaikat menjawab:
“Dari Neraka-Mu, wahai tuhan.”
Allah berfirman:
“Apakah mereka pernah melihat Neraka-Ku?”
Malaikat menjawab:
“Belum.”
Allah berfirman:
“Bagaimanakah agarnya akan terjadi seandainya mereka dapat melihat Neraka-Ku.”
Malaikat terus berkata:
“Mereka juga memohon keampunan-Mu.”
Allah berfirman:
“Aku sudah mengampuni mereka. Aku telah kurniakan kepada mereka apa yang mereka pohon dan Aku telah berikan ganjaran pahala kepada mereka sebagaimana yang mereka pohonkan.”
Malaikat berkata lagi:
“Wahai tuhan kami, di antara mereka terdapat seorang hamba-Mu. Dia penuh dengan dosa, sebenarnya dia tidak berniat untuk menghadiri majlis tersebut, tetapi setelah dia melaluinya dia terasa ingin menyertainya lalu duduk bersama-sama orang ramai yang berada di majlis itu.”
Allah berfirman:
“Aku juga telah mengampuninya. Mereka adalah kaum yang tidak dicelakakan dengan majlis yang mereka adakan.”
“Dan sebutlah nama Tuhanmu pada waktu pagi dan petang, dan pada sebahagian dari malam, maka sujudlah kepadaNya dan bertasbihlah kepadaNya pada bahagian yang panjang di malam hari.” Surah 76: Al Insan, Ayat 25 & 26
“Dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak meninggikan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” Surah 7: Al A’raf, Ayat 205
“Orang-orang yang mengingati Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” Surah 3: Al Imran Ayat 191
“Sesungguhnya Aku lah Allah, tidak ada Tuhan selainKu, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku.” Surah 20 Ta Ha Ayat 14
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.” Surah 33: Al Ahzab Ayat 21
Dari Bukhari, Muslim, Tirmidhi dan Ibn Majah, diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a: Rasulullah s.a.w bersabda: Allah s.w.t berfirman: Aku adalah berdasarkan kepada sangkaan hambaKu terhadapKu. Aku bersamanya ketika dia mengingatiKu. Apabila dia mengingatiKu dalam dirinya, nescaya aku juga akan mengingatinya dalam diriKu. Apabila dia mengingatiKu di majlis, nescaya Aku juga akan mengingatinya di dalam suatu majlis yang lebih baik daripada mereka. Apabila dia mendekatiKu dalam jarak sejengkal, nescaya Aku akan mendekatinya dengan jarak sehasta. Apabila dia mendekatiKu sehasta, nescaya Aku akan mendekatinya dengan jarak sedepa. Apabila dia datang kepadaKu dalam keadaan berjalan seperti biasa, nescaya Aku akan datang kepadanya seperti berlari-lari anak.
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Nabi s.a.w bersabda: Sesungguhnya Allah s.w.t Yang Maha Memberkati lagi Maha Tinggi memiliki para Malaikat yang mempunyai kelebihan yang diberikan oleh Allah s.w.t. Para Malaikat selalu mengelilingi bumi. Para Malaikat sentiasa memerhati majlis-majlis zikir. Apabila mereka dapati ada satu majlis yang dipenuhi dengan zikir, mereka turut mengikuti majlis tersebut di mana mereka akan melingkunginya dengan sayap-sayap mereka sehinggalah memenuhi ruangan antara orang yang menghadiri majlis zikir tersebut dan langit. Apabila orang ramai yang hadir dalam majlis tersebut beredar, para malikat naik ke langit.
Allah s.w.t bertanya para malaikat meskipun Allah mengetahui pergerakan mereka: “Dari mana kamu datang?”
Malaikat menjawab: “
Kami datang dari tempat hamba-hambaMu di dunia. Mereka bertasbih,bertakbir, bertahlil, bertahmid serta berdoa memohon dari-Mu.”
Allah s.w.t berfirman:
“Apakah yang mereka pohonkan.?”
Para Malaikat menjawab:
“Mereka memohon Syurga dari-Mu.”
Allah berfirman:
“Apakah mereka pernah melihat Syurga-Ku?”
Para Malaikat menjawab:
“Belum, wahai Tuhan.”
Allah berfirman:
“Bagaimanakah agarnya akan terjadi seandainya mereka dapat melihat Syurga-Ku?”
Malaikat berkata lagi:
“Mereka juga memohon daripada-Mu perlindungan.”
Allah berfirman:
“Mereka pohon perlindungan-Ku dari apa?”
Malaikat menjawab:
“Dari Neraka-Mu, wahai tuhan.”
Allah berfirman:
“Apakah mereka pernah melihat Neraka-Ku?”
Malaikat menjawab:
“Belum.”
Allah berfirman:
“Bagaimanakah agarnya akan terjadi seandainya mereka dapat melihat Neraka-Ku.”
Malaikat terus berkata:
“Mereka juga memohon keampunan-Mu.”
Allah berfirman:
“Aku sudah mengampuni mereka. Aku telah kurniakan kepada mereka apa yang mereka pohon dan Aku telah berikan ganjaran pahala kepada mereka sebagaimana yang mereka pohonkan.”
Malaikat berkata lagi:
“Wahai tuhan kami, di antara mereka terdapat seorang hamba-Mu. Dia penuh dengan dosa, sebenarnya dia tidak berniat untuk menghadiri majlis tersebut, tetapi setelah dia melaluinya dia terasa ingin menyertainya lalu duduk bersama-sama orang ramai yang berada di majlis itu.”
Allah berfirman:
“Aku juga telah mengampuninya. Mereka adalah kaum yang tidak dicelakakan dengan majlis yang mereka adakan.”
ISTIDRAJ
Minggu lepas, kawan seofis Fendi tanya "Kenapa kadang kala kita lihat
seseorg insan tu sentiasa dapat kegembiraan spt dapat naik pangkat,
murah rezeki dll sedangkan dia tu selalu melakukan kemungkaran?".
So,Fendi pun jawablah yang kdg kala sesuatu anugerah Allah swt kpd
seseorg
individu tu bukanlah sebab Allah sayangkan hambanya itu tetapi kerana
Allah nak tengok sejauh mana keikhlasan orang itu. Allah nak tengok
adakah hambanya itu akan menyedari bahawa Allah amat pemurah
dengannya jadi sepatutnya dia bersyukur dan berubah menjadi baik. Tapi
jika individu itu masih tidak reti bersyukur maka sesungguhnya dia
telah menimbulkan kemurkaan Ar-Rahman.
Teringat juga Fendi pd satu penjelasan ustazah sekolah rendah dulu. Ada
member tanya kenapa kdg2 kita dah banyak kali berdoa tapi belum dapat
apa
yang diimpikan.
Ustazah kata itu tandanya Allah sayang pada kita.
Sebabnya Allah tahu kalau kita lambat atau belum dpt yg diimpikan, kita
akan terus berdoa dan mengingati Ilahi. Sebenarnya Allah amat rindukan
suara hamba-hambaNya merayu dan memujiNya. Kalau sekali berdoa terus
dapat, kemungkinan besar lepas tu kita kita taksub dan lupa utk
bersyukur
pd yg Esa.
Tup-tup dpt pula artikel ni drp seorg rakan. A very relevant and
interesting article. Semoga Allah beratkan timbangan ibadah kita drp
timbangan dosa di Pdg Mahsyar nanti. InsyaAllah..
Apakah dia istidraj itu?
Ianya adalah pemberian nikmat Allah kepada manusia yang mana pemberian
itu tidak diredhaiNya. Inilah yang dinamakan istidraj.
Rasullulah s. a.w. bersabda :"Apabila kamu melihat bahawa Allah Taala
memberikan nikmat
kepada hambanya yang selalu membuat maksiat (durhaka), ketahuilah
bahawa
orang itu telah diistidrajkan oleh Allah SWT." (Diriwayatkan oleh
At-Tabrani, Ahmad dan Al-Baihaqi)
Tetapi, manusia yang durhaka dan sering berbuat maksiat yang terkeliru
dengan pemikirannya
merasakan bahawa nikmat yang telah datang kepadanya adalah kerana Allah
berserta dan kasih
dengan perbuatan maksiat mereka. Masih ada juga orang ragu-ragu, kerana
kalau kita hendak dapat
kebahagian di dunia dan akhirat kita mesti ikut jejak langkah
Rasullulah
saw dan berpegang teguh pada agama Islam.
Tetapi bagaimana dengan ada orang yang sembahyang 5 waktu sehari
semalam,
bangun tengah malam bertahajjud,
puasa bukan di bulan Ramadhan sahaja, bahkan Isnin, Khamis dan puasa
sunat
yang lain. Tapi, hidup mereka
biasa sahaja. Ada yang susah juga. Kenapa? Dan bagaimana pula orang
yang
seumur hidup tak sembahyang, puasa
pun tak pernah, rumahnya tersergam indah, kereta mewah menjalar, duit
banyak, dia boleh hidup kaya dan mewah.
Bila kita tanya, apa kamu takut mati? Katanya, alah, orang lain pun
mati
juga, kalau masuk neraka, ramai-ramai.
Tak kisahlah! Sombongnya mereka, takburnya mereka.
Rasullulah s. a. w. naik ke langit bertemu Allah pun tak sombong, Nabi
Sulaiman, sebesar-besar pangkatnya sehinggakan semua makhluk di muka
bumi
tunduk di bawah perintahnya pun tak sombong! Secantik-cantik Nabi Yusof
dan
semerdu suara
Nabi Daud, mereka tak sombong. Bila sampai masa dan ketikanya, mereka
tunduk dan sujud menyembah Allah.
Manusia istidraj - Manusia yang lupa daratan. Walaupun berbuat maksiat,
dia
merasa Allah menyayanginya. Mereka memandang hina kepada orang yang
beramal. "Dia tu siang malam ke masjid, basikal pun tak mampu beli,
sedangkan aku ke kelab malam pun dengan kereta mewah. Tak payah
beribadatpun, rezeki datang mencurah-curah. Kalau dia tu sikit ibadat
tentu
boleh kaya macam aku, katanya sombong." Sebenarnya, kadang-kadang Allah
memberikan nikmat yang banyak dengan tujuan untuk menghancurkannya.
Rasullulah s. a. w bersabda: "Apabila Allah menghendaki untuk
membinasakan
semut, Allah terbangkan semua itu dengan dua sayapnya" (Kitab Nasaibul
æIbad) Anai-anai, jika tidak bersayap, maka dia akan duduk diam di
bawah
batu atau merayap di celah-celah daun, tetapi jika Allah hendak
membinasakannya, Allah berikan dia sayap. Lalu, bila sudah bersayap,
anai-anai pun menjadi kelkatu. Kelkatu, bila mendapat nikmat(sayap),
dia
akan cuba melawan api. Begitu juga manusia, bila mendapat nikmat, cuba
hendak melawan Allah swt.
Buktinya, Firaun. Nikmatnya tak terkira, tidak pernah sakit, bersin pun
tidak pernah kerana Allah berikannya nikmat kesihatan. Orang lain
selalu
sakit, tapi Firaun tidak, orang lain mati, namun dia masih belum
mati-mati
juga, sampai rasa angkuh dan besar diri lantas mengaku dirinya tuhan.
Tapi
dengan nikmat itulah Allah binasakan dia.
Namrud, yang cuba membakar Nabi Ibrahim. Betapa besar pangkat Namrud?
Dia
begitu sombong dengan Allah, akhirnya menemui ajalnya hanya disebabkan
seekor nyamuk masuk ke dalam lubang hidungnya.
Tidak ada manusia hari ini sekaya Qarun. Anak kunci gudang hartanya
sahaja
kena dibawa oleh 40 ekor unta. Akhirnya dia ditenggelamkan bersama-sama
hartanya sekali akibat terlalu takbur. Jadi kalau kita kaya, jangan
sangka
Allah sayang, Qarun lagi kaya, akhirnya binasa juga.
Jadi, jika kita kaji dan fikir betul-betul, maka terjawablah segala
keraguan yang mengganggu fikiran kita. Mengapa
orang kafir kaya, dan orang yang berbuat maksiat hidup senang /mewah.
Pemberian yang diberikan oleh Allah pada mereka bukanlah yang
diredhaiNya.
Rupa-rupanya ianya adalah bertujuan untuk menghancurkannya.
Untuk apa hidup ini tanpa keredhaanNya? Tetapi jangan pula ada orang
kaya
beribadat, masuk masjid dengan kereta mewah kita katakan itu istidraj.
Orang naik pangkat, istidraj. Orang-orang besar, istidraj. Jangan!
Orang
yang mengunakan nikmatnya untuk kebajikan untuk mengabdi kepada Allah
bukan
istidraj. Dan jangan pula kita tidak mahu kekayaan. Kalau hendak
selamat,
hidup kita mesti ada pegangan.
Bukan kaya yang kita cari, juga bukan miskin yang kita cari. Tujuan
hidup
kita adalah mencari keredaan Allah. Bagaimana cara untuk menentukan
nikmat
yang diredhai Allah? Seseorang itu dapat menyedari hakikat yang
sebenarnya
tentang nikmat yang diterimanya itu ialah apabila dia bersyukur
nikmatnya.
Dia akan mengunakan pemberian ke jalan kebaikan dan sentiasa redha dan
ikhlas mengabdikan diri kepada Allah. Maka segala limpah kurnia yang
diperolehi itu adalah nikmat pemberian
yang diredhai Allah. Bila tujuan hidup kita untuk mencari keredhaan
Allah,
niscaya selamatlah kita di dunia dan akhirat.
Wallahualam.
seseorg insan tu sentiasa dapat kegembiraan spt dapat naik pangkat,
murah rezeki dll sedangkan dia tu selalu melakukan kemungkaran?".
So,Fendi pun jawablah yang kdg kala sesuatu anugerah Allah swt kpd
seseorg
individu tu bukanlah sebab Allah sayangkan hambanya itu tetapi kerana
Allah nak tengok sejauh mana keikhlasan orang itu. Allah nak tengok
adakah hambanya itu akan menyedari bahawa Allah amat pemurah
dengannya jadi sepatutnya dia bersyukur dan berubah menjadi baik. Tapi
jika individu itu masih tidak reti bersyukur maka sesungguhnya dia
telah menimbulkan kemurkaan Ar-Rahman.
Teringat juga Fendi pd satu penjelasan ustazah sekolah rendah dulu. Ada
member tanya kenapa kdg2 kita dah banyak kali berdoa tapi belum dapat
apa
yang diimpikan.
Ustazah kata itu tandanya Allah sayang pada kita.
Sebabnya Allah tahu kalau kita lambat atau belum dpt yg diimpikan, kita
akan terus berdoa dan mengingati Ilahi. Sebenarnya Allah amat rindukan
suara hamba-hambaNya merayu dan memujiNya. Kalau sekali berdoa terus
dapat, kemungkinan besar lepas tu kita kita taksub dan lupa utk
bersyukur
pd yg Esa.
Tup-tup dpt pula artikel ni drp seorg rakan. A very relevant and
interesting article. Semoga Allah beratkan timbangan ibadah kita drp
timbangan dosa di Pdg Mahsyar nanti. InsyaAllah..
Apakah dia istidraj itu?
Ianya adalah pemberian nikmat Allah kepada manusia yang mana pemberian
itu tidak diredhaiNya. Inilah yang dinamakan istidraj.
Rasullulah s. a.w. bersabda :"Apabila kamu melihat bahawa Allah Taala
memberikan nikmat
kepada hambanya yang selalu membuat maksiat (durhaka), ketahuilah
bahawa
orang itu telah diistidrajkan oleh Allah SWT." (Diriwayatkan oleh
At-Tabrani, Ahmad dan Al-Baihaqi)
Tetapi, manusia yang durhaka dan sering berbuat maksiat yang terkeliru
dengan pemikirannya
merasakan bahawa nikmat yang telah datang kepadanya adalah kerana Allah
berserta dan kasih
dengan perbuatan maksiat mereka. Masih ada juga orang ragu-ragu, kerana
kalau kita hendak dapat
kebahagian di dunia dan akhirat kita mesti ikut jejak langkah
Rasullulah
saw dan berpegang teguh pada agama Islam.
Tetapi bagaimana dengan ada orang yang sembahyang 5 waktu sehari
semalam,
bangun tengah malam bertahajjud,
puasa bukan di bulan Ramadhan sahaja, bahkan Isnin, Khamis dan puasa
sunat
yang lain. Tapi, hidup mereka
biasa sahaja. Ada yang susah juga. Kenapa? Dan bagaimana pula orang
yang
seumur hidup tak sembahyang, puasa
pun tak pernah, rumahnya tersergam indah, kereta mewah menjalar, duit
banyak, dia boleh hidup kaya dan mewah.
Bila kita tanya, apa kamu takut mati? Katanya, alah, orang lain pun
mati
juga, kalau masuk neraka, ramai-ramai.
Tak kisahlah! Sombongnya mereka, takburnya mereka.
Rasullulah s. a. w. naik ke langit bertemu Allah pun tak sombong, Nabi
Sulaiman, sebesar-besar pangkatnya sehinggakan semua makhluk di muka
bumi
tunduk di bawah perintahnya pun tak sombong! Secantik-cantik Nabi Yusof
dan
semerdu suara
Nabi Daud, mereka tak sombong. Bila sampai masa dan ketikanya, mereka
tunduk dan sujud menyembah Allah.
Manusia istidraj - Manusia yang lupa daratan. Walaupun berbuat maksiat,
dia
merasa Allah menyayanginya. Mereka memandang hina kepada orang yang
beramal. "Dia tu siang malam ke masjid, basikal pun tak mampu beli,
sedangkan aku ke kelab malam pun dengan kereta mewah. Tak payah
beribadatpun, rezeki datang mencurah-curah. Kalau dia tu sikit ibadat
tentu
boleh kaya macam aku, katanya sombong." Sebenarnya, kadang-kadang Allah
memberikan nikmat yang banyak dengan tujuan untuk menghancurkannya.
Rasullulah s. a. w bersabda: "Apabila Allah menghendaki untuk
membinasakan
semut, Allah terbangkan semua itu dengan dua sayapnya" (Kitab Nasaibul
æIbad) Anai-anai, jika tidak bersayap, maka dia akan duduk diam di
bawah
batu atau merayap di celah-celah daun, tetapi jika Allah hendak
membinasakannya, Allah berikan dia sayap. Lalu, bila sudah bersayap,
anai-anai pun menjadi kelkatu. Kelkatu, bila mendapat nikmat(sayap),
dia
akan cuba melawan api. Begitu juga manusia, bila mendapat nikmat, cuba
hendak melawan Allah swt.
Buktinya, Firaun. Nikmatnya tak terkira, tidak pernah sakit, bersin pun
tidak pernah kerana Allah berikannya nikmat kesihatan. Orang lain
selalu
sakit, tapi Firaun tidak, orang lain mati, namun dia masih belum
mati-mati
juga, sampai rasa angkuh dan besar diri lantas mengaku dirinya tuhan.
Tapi
dengan nikmat itulah Allah binasakan dia.
Namrud, yang cuba membakar Nabi Ibrahim. Betapa besar pangkat Namrud?
Dia
begitu sombong dengan Allah, akhirnya menemui ajalnya hanya disebabkan
seekor nyamuk masuk ke dalam lubang hidungnya.
Tidak ada manusia hari ini sekaya Qarun. Anak kunci gudang hartanya
sahaja
kena dibawa oleh 40 ekor unta. Akhirnya dia ditenggelamkan bersama-sama
hartanya sekali akibat terlalu takbur. Jadi kalau kita kaya, jangan
sangka
Allah sayang, Qarun lagi kaya, akhirnya binasa juga.
Jadi, jika kita kaji dan fikir betul-betul, maka terjawablah segala
keraguan yang mengganggu fikiran kita. Mengapa
orang kafir kaya, dan orang yang berbuat maksiat hidup senang /mewah.
Pemberian yang diberikan oleh Allah pada mereka bukanlah yang
diredhaiNya.
Rupa-rupanya ianya adalah bertujuan untuk menghancurkannya.
Untuk apa hidup ini tanpa keredhaanNya? Tetapi jangan pula ada orang
kaya
beribadat, masuk masjid dengan kereta mewah kita katakan itu istidraj.
Orang naik pangkat, istidraj. Orang-orang besar, istidraj. Jangan!
Orang
yang mengunakan nikmatnya untuk kebajikan untuk mengabdi kepada Allah
bukan
istidraj. Dan jangan pula kita tidak mahu kekayaan. Kalau hendak
selamat,
hidup kita mesti ada pegangan.
Bukan kaya yang kita cari, juga bukan miskin yang kita cari. Tujuan
hidup
kita adalah mencari keredaan Allah. Bagaimana cara untuk menentukan
nikmat
yang diredhai Allah? Seseorang itu dapat menyedari hakikat yang
sebenarnya
tentang nikmat yang diterimanya itu ialah apabila dia bersyukur
nikmatnya.
Dia akan mengunakan pemberian ke jalan kebaikan dan sentiasa redha dan
ikhlas mengabdikan diri kepada Allah. Maka segala limpah kurnia yang
diperolehi itu adalah nikmat pemberian
yang diredhai Allah. Bila tujuan hidup kita untuk mencari keredhaan
Allah,
niscaya selamatlah kita di dunia dan akhirat.
Wallahualam.
Langgan:
Catatan (Atom)